Laksa tersenyum, "kalau kamu jadi pacar kakak tunggu udah gede ya terus panggil kakak jadi kakek."
Cia terbahak begitupun dengan orangtua si balita. Sementara gadis kecil itu menangis keras merasa di permainkan.
Anaknya cantik tapi ngeselin,
Ayah si balita itu menggendong putrinya yang masih menangis keras, gadis kecil itu melihat mata Cia melotot padanya, dia ketakutan.
Cia nggak perduli, biar tau rasa. Masih kecil kok udah centil, pikirnya.
Hari itu menjadi hari yang paling menyenangkan buat Cia dan Laks, banyak foto yang mereka abadikan dalam setiap moment, galeri Laksa penuh dengan foto, gadis itu mengajarinya bagaimana berpose, pokoknya hari yang indah.
Mereka juga mencicipi streetfood yang tersaji di sekitaran dufan, tidak lupa juga membeli pernak-pernil lucu untuk kebutuhan foto mereka. Jika orang yang mengenal Laksa melihat dirinya yang sekarang sudah pasti mereka tidak akan percaya, pemuda kaku dan kolot bisa menjadi manusia normal.