Cia yang baru aja duduk di sofa mengangguk kecil tanda mengerti, sekarang dia bertukar pesan dengan Laksa, pemuda yang sebentar lagi meninggalkan dirinya dan negri ini untuk menimba ilmu.
Dalam diamnya Cia kembali mengingat cerita orangtuanya Jo yang berhasil dalam membangun rumah tangga yang di awali dengan perjodohan.
Kalau bicara masalah jodoh, dia percaya itu adalah mistery, semua orang di dunia ini bisa berjodoh dengan siapa pun tanpa di duga, tapi apa dia dan Dhika berjodoh? Belum tentu juga kan?
Hal yang paling Cia takuti, dia jatuh cinta sama Dhika, tapi nggak berbalas. Dhika emang ngucapin janji manis yang bisa buat diabetes instan, tapi dia nggak mau percaya, itu salah satu cara dia melindungi hatinya dari rasa sakit yang udah pasti dia rasakan kalau dia nekat jatuh cinta sama pria itu.
Untungnya dia tipe orang yang nggak baperan dan nggak mudah jatuh cinta. Heran juga kenapa bisa gitu, dia pengen juga jatuh cinta dan berdebar-debar gitu jantungnya.