"Jangan mengkoreksi apa yang saya lakukan. Saya cukup adil dalam memberi ilmu." Pengen kali Cia nimpuk Viona pake panci penggorengan mamanya.
Memutar bola mata secara terang-terangan Cia kembali fokus, dia lebih milih ngabisin waktu baca buku cetak yang menerangkan tentang polusi udara, walaupun tulisan inggrisnya buat ruwet, tapi lebih mending daripada dengerin bacot Viona yang nggak berbobot. Bukan dia melawan jadi murid, tapi emang Vionanya aja yang cari masalah dengan dia.
"Nggak seru. Lampir nggak nimbrung." Desah malas Aneth.
"Dia sedang meratapi kesialannya hari ini mustahil banget fokus sama perang dingin Cia dan Miss Vi."
"Cil, lo jorok amat sih ngomongnya." Protes Anet dengan muka songongnya.
Cecil mengeryitkan alis, "jorok apanya?"
"Nyebutin miss Vi." Aneth terkikik geli begitu pun Cecil yang menarik perhatian Viona. Tau kedua gadis cantik itu sahabatnya Cia, dia cari gara-gara.
hallo, selamat membaca ya ^^
boleh tinggalkan jejak komentar ya, agar kami semangat.
i love u all ^^