"Datanglah ke ruanganmu," bunyi pesan itu.
Menutup buku bacaannya, dan beranjak dari tempat duduknya. Beberapa kali salam hormat di berikan padanya, banyak yang tahu tentang dirinya. Muda, cerdas, IQ tinggi, tentu telah menyandang predikat sebagai seorang Profesor termuda.
Dia bisa jadi apapun dengan IQ yang dia miliki, namun memilih menjadi seorang Psikolog Kriminal, aneh bukan.
Bahkan rumus pun bisa di pecahkan olehnya, atau dia akan lulus dan masuk di NASA.
Langkah kakinya begitu cetakan, menaiki tangga halaman depan kampus, naik ke lantai atas dengan menekan sebuah tombol lift menuju atas.
Clek!
"Kau memanggilku?" tanya Awan sambil duduk di sofa.
"Tentu, aku mengirim pesan padamu, tentu aku menyuruhmu datang,"
"Ada apa? Tolong jaga anak-anak untukku,"
Awan terdiam, kemudian mengangguk pelan. "Antarkan saja besok, aku sedang free juga,"
"Kau tidak akan mengajarkan mereka tentang kriminal kan?"
Awan menyipitkan matanya. "Apa aku terlihat begitu Psikopat?"