Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh kakaknya itu membuat Bianca tersenyum cengengesan karena dirinya bisa mengerti bahwa sebenarnya kakaknya itu sedang menyindir dirinya tetapi ia sama sekali tidak merasa risih atau terganggu dengan itu.
"Apa kakak benar-benar ingin tahu siapa orangnya?" tanya Bianca dengan serius tetapi bibirnya melengkung ke atas sehingga membuat dirinya berkali-kali lipat menjadi lebih manis dari sebelumnya.
Nadia tidak menjawab dan hanya menganggukan kepalanya sebagai respon.
"Sebenarnya dia satu kelas dengan kita," lanjut Bianca sembari tersenyum jahil.
"Benarkah? Siapa dia?" tanya Nadia yang hampir tidak percaya dengan perkataan dari adiknya itu.
"Sebenarnya kakak juga tidak perlu tau siapa dia. Lagipula aku hanya jatuh cinta padanya sebagai pelampiasan saja, bukan yang benar-benar cinta sekali.." jawab Bianca dengan santainya dan tidak berperasaan.