Jika kamu berniat menolong tolonglah. Biayai pengobatan mereka berdua," pinta Hanan. Dengan perasaan tidak percaya namun bahagia Gifa pun memeluk suaminya.
"Ah."
"Sakit ya?" tanya Gifa lalu melepaskan.
"Sakit tapi kurang," kata Hanan. Gifa merasa malu.
'Aku sangat bahagia ketika kamu peduli kepada orang lain. Aku sangat bahagia karena kamu tidak memakai rejeki dari Allah untuk kamu sendiri.' Batin Hanan.
Hanan dan Gifa masih berada di dalam rumah sakit. Luka-luka yang berada di punggung Hanan di perban karena menyelamatkan Aidil.
Keduanya berjalan pulang. Saat itu, Gifa menutup hidungnya rapat-rapat ketika bersanding dengan Hanan.
Langkah Hanan terhenti ketika melihat tulisan dokter kandungan. "Mari periksa," ajak Hanan. Gifa malah bulatkan mata.
"Aku tidak mau. Ini terlalu terburu-buru," ujar Gifa mengelak kemudian berjalan cepat.
Hanan pun pasrah dengan keputusan istrinya tiba-tiba tangan Hanan gendang oleh seorang wanita.