Saat Alfandy asyik melamun, terlihat Mang Mamat tengah berjalan menghampirinya, karena sejak tadi, Mang Mamat memang sudah memperhatikannya.
"Pak Alfandy?" ucap Mang Mamat seraya duduk di depan Alfandy.
"Eh, Mang Mamat!" ucap Alfandy dengan tersenyum.
"Sejak tadi saya perhatikan Pak Alfandy tengah melamun. Apa ada yang mengganggu pikiran bapak? Atau bapak tidak betah ya tinggal di Jakarta," ucap Mang Mamat yang menebak alasan Alfandy melamun.
Alfandy menggelengkan kepalanya, yang menandakan kalau apa yang dikatakan oleh Mang Mamat itu sama sekali tidak benar.
"Lalu kenapa bapak terlihat tengah memikirkan sesuatu?" ucap Mang Mamat yang kembali bertanya karena dia tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Alfandy hanya dengan gelengan kepala.
"Aku merindukan putraku Mang," ucap Alfandy yang menjawab pertanyaan Mang Mamat dengan tatapan sendu.