"Lepasin gue," pinta Lita menarik tangan kanan dan kirinya secara bersamaan dari Elanda dan Dirga yang memegangi masing-masing tangan Lita. Namun bukannya mendnegarkan ucapan Lita, Elanda dan Dirga justru malaing slaing melempar tatapan satu sam alain seolah merek amenunggu apa yang akan dilakukan oleh salah satu mereka. Lita mendnegus. Bahkan untuk mendnegarkan permintaannya mereka harus menunggu jawaban stau sama lain?
Jangan konyol!
Akhirnya Lita menepis kasar dua tangan pria itu, meskipun ia mendapatkan resiko tulang belikatnya jadi skait karena ia menepis paksa tangannya.a tangan kedu aornag itu terepas, Lita membawa tubuhnya melangkah ke arah pintu. Ia ke luar dari kamar itu dna ia baru menyadrai, bahwa apartemen ni terlalu luas untuk disebut apartemen.
Apakha ia sebenarnay sednag berada dalam rumah?