Setelah selesai sholat isya' hujan pun masih turun rumah yang cerdas. Fatih nekat berlari dengan perpayungan sejadahnya.
Bilqis yang sudah melihatnya segera membukakan pintu untuk suaminya. Sedang di halaman mushola Sofil mengambil ancang-ancang untuk berlari. Dia pun nekat dan sudah setengah jalan akhirnya dia kembali menghampiri Ainun.
Tanpa berkata dia menarik tangan istrinya kemudian berlari bersama. Hal yang paling mengejutkan saat tangan kiri Ainun menumpang di atas kepala Sofil, untuk menadahkan air hujan sementara. Sejenak Sofil memelankan langkah cepatnya. Namun, dia segera berlari dan mempererat pegangan tangannya.
Dari raut wajahnya terlihat jika dia siap belajar menerima kenyataan. Bahkan ketika sampai di mobil Sofil bergegas membuka pintu lalu mendorong pelan Ainun. Ainun segera bergeser, Sofil pun masuk lalu menutup pintu.
"Kalian saling diam?" tanya Sofil sambil ngibaskan rambut basahnya.