"Dengan senang hati," ujar Ardha Candra.
Clara Dimitrova tersenyum, dan kemudian menyalakan shower dengan menyetel air hangat untuk ia memulihkan tubuhnya yang terlihat pucat dan kedinginan setelah berendam beberapa lama di dalam bak mandi itu.
Selama gadis itu mandi, Ardha Candra tersenyum-senyum memandangi dengan bertopang dagu.
Sang gadis terkikik. "Apa yang kau lihat itu, hemm?"
"Keindahan."
Clara tertawa sembari geleng-geleng kepala. "Ya, ya… kurasa semua pria akan berkata yang sama seperti itu."
"Tidak, aku bersungguh-sungguh."
Lirikan mata sang gadis tertuju ke permukaan air dalam bak mandi yang sudah kehilangan setengah buih-buihnya. Pada sesuatu yang menonjol seolah mengintip kepadanya.
"Yeah, right!" Clara tertawa lagi.
"Hei," sahut Ardha Candra tersenyum lebar. "Jangan salahkan yang satu ini. Dia hanya terbawa suasana."
"Sinting!"