Plak!!
Jia menampar pipi adiknya dengan keras.
"Kau ini bodoh atau apa, hah?! Usia kandungan Nana masih enam bulan, Je! Jika janinnya dikeluarkan sebelum menginjak trimester ketiga, sangat kecil kemungkinan bayinya akan bertahan, Je."
"Tapi ... aku juga tidak bisa mempertaruhkan kesehatan Nana juga, Kakak. Seperti yang mereka ucapkan tentang rahim Nana yang lemah."
"Bodoh! Itu mungkin bisa-bisanya mereka saja untuk melepas tanggung jawab, Jeje. Kau ini masih bodoh kenapa sudah bisa bikin anak sih?!" gerutu Jia pada adiknya yang sangat bodoh itu.
"Katakanlah memang itu akal-akalan Takahashi saja agar Nana tidak mengandung lebih lama. Tapi, kita tidak bisa berbuat banyak, Kakak. Menolak pun, mereka akan tetap menyuruh dokter untuk melakukan operasi. Mereka punya Kak Kyosuke sebagai wali. Lah kita? Kita hanya berdua dan belum berusia dewasa, Kak. Tentu saja kita akan kalah."
"Aku telpon babe aja, ya?"