Keesokan harinya setelah sarapan kami pergi kerumah yang di maksud. Puri bunga mawar sedikit lebih kecil di banding kastil keluarga besar madame Valerie. Hampir sama dengan rumahnya di perkebunan Anggur, walau begitu yang membuat semua orang terpesona adalah kebun mawarnya yang beraneka warna di mana-mana. Terutama di halaman depan dan belakang.
"Astaga, cantik sekali !" puji semua perempuan, termasuk aku.
"Ada 2500 jenis mawar disini yang beraneka warna dan jenisnya !" ucap Madame Valerie seakan tahu perasaan kami.
"Apa ... dia penyihir ?" tanyaku.
"Betul, Ana! hanya dia, tak ingin terlihat! dia lebih menyukai kehidupannya di sini sendiri! setelah ... gagal menikah !" jawab madame Valerie menunjuk sebuah foto.
"Dia cantik !" puji Angel dan Elsa.
"Yap, hanya karena perbedaan kelas status sosial! yang satu kaya dan bangsawan dan lainnya pemuda biasa !" jawab madame Valerie, semua tertegun.