BUKU RAHASIA KE DELAPAN THE GOLDEN BOOK DAN BUKU KEABADIAN
"Mngkin saja, dia wali kelas kita! tapi boleh aku tahu siapa yang melempar kertas burung kepadaku tadi ?" aku menatap mereka.
"Aku tidak marah kok! sudah biasa !" kataku lagi.
"Maafkan aku !" ternyata itu Joshepine, dia membungkuk meminta maaf.
"Aku mungkin kelihatan mungglenya ya! apalagi aku juga punya darah campuran di dunia nyata! darah Belanda dan Indonesia! bahkan omaku saja, punya darah Belanda serta Inggris !" kataku, semua mengangguk jujur.
"Oke, tidak apa-apa! ku harap kita berteman dan tak mempermasalahkan siapa kita atau dari mana, tapi kemampuan kitalah yang mempersatukan kita !"
"Aku setuju! lagi pula kita murid paling sedikit di antara yang lainnya! kurasa kita juga mewakili semua negara! maksudku wilayah sihir !" jawab Andrei. Semua mengangguk dan aku setuju.
"Plok ... plok ... !" terdengar suara tepuk tangan di belakang kami dan itu adalah Miss Elisabeth guru yang mengawasi tadi.