"Aku rasa ini karena aku banyak pikiran, jadinya denger yang aneh-aneh" gumam Ccya menepuk pipi kiri dan kanan.
"Atau mungkin aku yang terlalu berharap, sampai halusinasi kayak gini, harusnya aku sadar mana mungkin eomma dan appa mengingat hari ulang tahun ku, mereka pasti sangat sibuk, sibuk dengan dunia mereka." Ccya menghela nafas berat sembari beranjak dari tempat tidur.
Suara air kran yang deras terdengar dari kamar mandi, tampak Ccya tengah mencuci wajahnya dengan tergesa-gesa dan kasar serta ia berkali-kali menghela nafas berat saat memandang wajahnya di cermin dengan rambut berantakan, wajah pucat, mata sembab dan bengkak.
Felicya memegang wajahnya sembari mencubit pipinya, tampa jari-jari tangannya yang mungil tampak gemetar, perlahan bulir-bulir air matanya mengalir deras mengikuti sudut matanya.
"Jika bukan karena wajah ini yang rupanya mirip mereka aku mungkin sudah berpikir aku bukan anak mereka." lirih Ccya sendu.