章 216: Audisi? ikut tidak yah

Mengambil mic, Sekar menatap semua pengunjung yang duduk di kursi, menunggu penampilannya bersama Raras. Beberapa saat lalu ia sangat antusias, berdebar kencang bagaikan gempa berkekuatan tinggi. Melompat senang dan menjerit dalam hati. Tapi lain tadi lain sekarang. Kini, gadis berambut coklat itu gemetar hebat, seperti orang yang punya gangguan syaraf hingga tak bisa memegang mic dengan benar.

Lututnya lemas, seolah tempurung lututnya hancur, menyisakan daging dan otot. Ia bisa jatuh jika tak sedang duduk. Mic dalam genggaman dipegang erat. Terasa basah dan licin karena terkena keringat dari telapak tangan yang telah basah. Manik secoklat karamel terpejam erat diikuti bibir yang terus menghela napas. Ia dilema antara harus tetap di panggung dan menyanyi atau turun dan kembali duduk di kursi.