Bram, Clara, Briel dan Erland berkumpul di kamar Briel. Seorang Dokter yang dipanggil ke kediaman Bram baru saja pergi setelah selesai memeriksa luka di kepala Erland.
"Erland terluka saat di Singapura, apa itu karena perampok itu, Kak? Apa Kakak juga terluka?" tanya Clara.
"Ha? Perampok?" tanya Briel syok.
Tak di sangka sang mami pun tahu, apa papinya mengatakan pada maminya? Maminya pasti sangat cemas.
Clara seakan tersadar bahwa dirinya baru saja mengatakan sesuatu yang harusnya dia sembunyikan. Dia keceplosan karena merasa cemas mendengar Erland terluka.
"Sudahlah, biarkan mereka istirahat," ucap Bram dan menarik Clara keluar dari kamar Briel.
Briel menghela napas.
"Mami pasti cemas mendengar dirimu terluka, dia mengira kamu terluka karena perampok itu," ucap Briel.
"Em... Orangtua akan seperti itu, tapi jujur saja aku merasa tak nyaman," ucap Erland.
"Ha? Maksudmu?" tanya Briel bingung.