""Rupanya, kau masih memiliki nyali Brian!? selamat datang di kematian mu Brian!!" Kata Randy, dingin.
"Hahaha .... kau pikir aku akan mati di tangan mu hah!?" Randy, berdiri mengarahkan pistol tepat tidak kepala Brian.
"Kau, tidak akan pernah bisa lari dari sini!! kematian mu berada di tanganku sekarang Brian!!" Brian, tersenyum dingin pada Randy yang kini melangkah dengan tongkat yang ada di tangannya.
"Hahaha ... apakah kamu masih memiliki kekuatan untuk membunuh Randy? lihatlah dirimu. bahkan saat kau berjalan pun harus menggunakan tongkat dan tanganmu. lihatlah baru kemarin aku telah mematahkan tangan mu. Apa kau yakin bisa mengarahkan pistol mu dengan tepat di kepalaku!?" Brian Mendekati Randy, yang berusaha kuat doang agar bisa mengalahkan Brian.
"Luka, ini. tidak ada apa apanya. tapi melihatmu dan keluargamu hancur adalah impian terbesarku dan itu adalah obat untuk luka yang telah kamu berikan padaku!!" Brian, pengertian keningnya. setelah mereka pengakuan Rendy.
Maaf, atas ketidak Nyamanan ini. ada kesalahan dalam judul di bab 115.. yang seharusnya sama dengan yang berada di bab 116, sekali lagi mohon maaf, dah terima kasih.. selamat membaca.