アプリをダウンロード
18.13% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 70: 70. Permintaan Aneh

章 70: 70. Permintaan Aneh

"Ucapan selamat tinggal yang buruk," celetuk Lucas tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas-kertasnya. Namun begitu, bisa ia lihat gadis itu kembali berbalik menatapnya dengan raut bertanya.

"Lalu ucapan selamat tinggal seperti apa yang kau inginkan, Tuan? Aku hanya ingin pergi dan tak meninggalkan apapun di sini, termasuk balas budi pada semua orang karena kau telah mau menolongku dan mengenalkanku pada semua orang di rumah ini."

Lucas membereskan berkas-berkasnya lalu menatap Zoa. "Aku lapar. Buatkan aku sesuatu setelah itu kau boleh pergi," ucap Lucas lalu meletakkan bolpoinnya dan mengucek mata sebentar untuk menetralkan pandangannya yang sedikit kabur sebab terlalu lama membaca sejumlah artikel membosankan di atas meja.

Zoa agak berpikir. "Baiklah. Ku rasa satu mangkuk sup baik untukmu. Ah ... aku juga harus membuatkan sup untuk semua orang di sini."

Lucas mengernyit mendengar untuk semua orang. "Apa aku menyuruhmu memsasak untuk semua orang?"

Zoa menggeleng pelan. "Tidak ... tapi aku juga akan berpisah dengan mereka. Jadi, ku rasa aku harus berterimakasih dan mengucapkan selamat tinggal pada mereka juga. Bukankah itu lebih baik?"

Lucas tak menjawab. Ia hanya menatap datar gadis itu tanpa mau mengatakan hal lain. 

"Tuan Vantouxer," panggil Zoa yang tak kunjung mendapat jawaban Lucas padahal pria itu menatapnya penuh. "Baiklah kalau kau tak mengizinkannya. Aku hanya akan me-"

"Terserah kau saja," sahut Lucas lalu berdiri dari kursi putarnya.

"Kau akan tetap berdiri di sana? Aku lapar," peringat Lucas yang menyadari Zoa tetap berdiri dan diam menatapnya.

Zoa tersenyum. "Baiklah, baiklah. Tunggu sebentar, Tuan Batu," ucapnya lalu segera pergi dari ruangan Lucas.

Tuan Batu? Apa tak cukup gadis itu memberinya gelar menyebalkan? Dan kali ini ... Tuan Batu? Yang benar saja. Tapi entah kenapa bibirnya tersungging tipis membentuk sebuah senyuman.

Lucas lantas mengambil ponselnya. Baru saja ia membuka layar dan semua berita sedang membicarakan hilangnya Robert Smith. Ia tersenyum miring sebelum membuka salah satu berita di sana.

'Pengusaha bernama Robert Smith kembali gemparkan negri. Pasalnya tuan pengusaha itu baru saja kembali menampakkan batang hidungnya di depan publik setelah sebelumnya menghilang karena perusahaannya mengalami kebangkrutan. Kini Robert kembali dikabarkan hilang setelah berhasil membangun perusahaan lagi. Lantas ... apa lagi yang membuat pengusaha itu kembali menghilang? Berikut kabar terakhir sebelum Robert menghilang.'

"Dia sudah mati," celetuk Lucas mengomentari berita yang baru saja ia baca. Ia menghela napas sebelum menaruh kembali ponselnya di meja lantas keluar dari ruangan kerjanya.

"Dimana pria bodoh itu?" gumam Lucas yang tak menemukan Harry di depan pintu. Ia tak acuh dan kembali melangkahkan kaki menuruni tangga untuk sampai di lantai bawah.

"Kemana semua orang?" gumamnya lagi karena tak menemukan satu orang pun di lantai satu. Ia mengedarkan pandangan, sedikit memicing ke arah ruang makan. Entah mengapa ia malah berjalan ke arah sana.

"Enak, Nona. Kau pandai sekali memasak."      

Itu suara Erix.

Lucas semakin melangkahkan kakinya mendekat ke ruang makan. Ia berdehem setelah beberapa detik hanya melihat kerumunan hampir semua anak buah dan pelayan yang asik memuji masakan Zoa. Sontak semua orang menoleh ke arahnya karena mendengar suata pantulan sepatu pantoufel itu.

"Tuan."

Lucas melangkah mendekati mereka.    

"Kau sudah kelaparan ternyata, padahal aku baru saja ingin memanggilmu," ucap Zoa menampakkan senyumnya menatap Lucas yang masih berdiri di belakang orang-orang yang sebelumnya mencicipi masakannya.

Lucas tak menaggapi ucapan Zoa. Ia langsung mendudukkan dirinya ke kursi. Melihat begitu banyak masakan di meja membuatnya menatap aneh dengan makanan itu. Apa ia benar-benar memasak semua ini dalam waktu sesingkat itu?

"Ayo makan," seru Zoa sumringah lantas ikut mendudukkan dirinya di samping Lucas. Namun ia kembali menoleh ke arah semua orang yang hanya diam dan menunduk.

Zoa menghela napas pelan. Pantas saja mereka jadi diam dan tak berani bertingkah seperti sebelumnya karena di sini ada tuan mereka yang super batu. 

"Hei Tuan Batu. Mereka butuh izin darimu."

"Duduk dan makanlah," perintahnya pada semua orang meski dengan nada dingin. Entah ... kenapa juga ia menuruti permintaan gadis itu. Ia hanya tak mau melihat raut kecewa Zoa karena ulahnya pada pelayan dan anak buahnya.

"Ayolah. Tuan kalian sudah memberi izin. Tak perlu sungkan," ujar Zoa yang menyadari mereka masih diam tak berkutik dari posisinya.

"Makan atau kalian semua ku pecat," desis Lucas dingin.


クリエイターの想い
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C70
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン