Ragil keluar dari kamarnya setelah mengganti pakaiannya dan memakai jaket. Setelah berpakaian rapih, ia turun dari tangga dan melihat Rara sedang bengong di ruang tengah.
"Hei, Babon! Bengong mulu kayak babi kebon nggak dikasih makan. Ayo ikut ke rumah sakit!" ajak Ragil pada Rara.
"Aku males, Gil. Lagian ini sudah malam juga. Huuh, tapi di rumah juga nggak ada yang bisa dilakukan. Gendong, dong!" Rara merentangkan tangannya dengan pandangan mata mengantuk.
"Kamu udah gede tapi kayak anak kecil saja. Kalau mau ikut, ayo ganti pakaianmu. Kamu penampilan kayak gitu, lelaki mana yang nggak nafsu, coba." Pasalnya Rara memakai celana pendek dua puluh senti meter dari lutut. Kaosnya yang tipis tapi longgar jiga tidak bisa menutupi lekukan tubuh Rara.
"Hemm ... kamu juga nafsu padaku? Kamu kan sepupuku. Tapi aku males banget nih, Gil. Tapi di rumah juga nggak ngapa-ngapain. Tunggu aku ambil jaket, yah!" Rara dengan malasnya berjalan naik tangga.