Boltzmann melihat pertarungan antara Laëtitia dengan Shang Xiongxin. Keduanya berhenti di tengah jalan. Tidak tahu apa yang terjadi. Paling tidak, Boltzmann memiliki waktu jeda untuk segera menyusun strategi. Jemari-jemarinya terus bergerak ke sana kemari. Sentuhan yang begitu terasa lembut. Hingga Boltzmann mulai terhenyak dalam kesenangan tiada tara. Sampai pada kepingan puzzle yang terakhir, dia berhenti sejenak. Melihat sebuah rekaman sekali lagi.
"Dengarkan aku, Gufron! Aku dijebak oleh Andrei Zagrachev. Dia itu berbahaya dan tidak segan-segan menikammu dari belakang!" bentak salah satu pria berjanggut tebal.
"Andrei itu orang kepercayaanku. Meski dia sudah mengkhianatiku, orang itu sudah tahu kemampuanku seperti apa. Dan kau Alexander Afanasyev yang baru mengenalnya, tidak berhak mengatakan demikian!" bantah Gufron mengacungkan jarinya.