Tak begitu mengherankan apabila aku, dan Lusiana menghabiskan waktu cukup lama. Mungkin kebanyakan orang berpikiran kurang berkenan, meskipun kita berdua sangat di andalkan ketika membahas soal struktur organisasi. Namun, beberapa yang perlu aku perhatikan adalah Lusiana sampai sekarang masih marah padaku.
Lalu, harus melakukan apa lagi? Supaya bisa memaafkan kesalahan dalam diriku cenderung enggak peka soal perasaanmu. Mungkin lain kali aku bisa memperhatikan secara dekat, tanpa memilih siapa yang pantas? Asalkan, dalam hal apa pun harus mampu mendiskusikan terkait hal ini berdua saja. Tak perlu mengundang temanmu maupun temanku!
Hah? Sayangnya, untuk kali ini aku putuskan untuk memberikan terbaik bagi sahabatku paling kusayangi sejak masih kecil. Nah, yang perlu aku pikirkan sekarang persoalan perasaanku harus melakukan apa? Masa iya, lupakan begitu saja? Apalagi untuk sekarang belum ada jaminan untuk mengurus hal-hal yang sudah ada dalam hatiku.