Kenapa Bunda diam saja sih? Padahal kita sudah berusaha menyakinkan beliau. Bahwa takkan melakukan tindakan kurang senonoh, apalagi mengorbankan demi merusak masa depannya. Buatku sendiri sudah seharusnya, melakukan sesuatu selagi masih bisa. Nah, untuk itu aku lebih condong pendapat Bunda. Daripada harus menunggu pendapat orang lain belum tentu sesuai sama keinginanku. Namun, kuusahakan menghargai pendapat dari orang lain.
Asalkan, jangan membawa ke arah yang membuat kita susah untuk komunikasi. Selepas tinggalkan gedung kosong tersebut. Aku sempat lihat seorang perempuan begitu kasihan jalannya pincang seperti mengalami kekerasan kepada anak kecil, tapi aku jangan langsung berpikiran negatif. Meskipun kurang tahu kenapa dia berada di gedung kosong? Seharusnya, diriku harus gerak cepat sebelum mengambil keputusan mengenai Ezra. Sayangnya, sudah terlambat.