Devan membuka kotak cincin itu dan memakaikannya di jari Kania. Kania merasa sangat terharu dengan perlakuan Devan kepadanya. Ia mencoba tersenyum dan melupakan rasa kecewa yang melandanya.
"Terimakasih Dev!"
"Mulai sekarang, jangan pernah sungkan. Apa yang kau inginkan, dan apa yang kau butuhkan, katakan kepadaku"
Willy benar-benar merasa kecewa, kali ini 100x lebih kecewa dari biasanya. Ia mengepalkan tangannya mencoba menahan rasa sakit itu. Namun semuanya sia-sia, ia tidak sadar bahwa air matanya mengalir deras begitu saja dari kelopak matanya saat melihat Devan memakaikan cincin di jari Kania. Sedangkan saat itu Willy juga membeli cincin untuk Kania. Namun apa yang ia mimpikan selama ini telah berakhir. Bahkan setelah Miko pergi, Willy juga tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi kekasih Kania.