Apa kau mencintaiku?
Setelah semua kenangan manis itu, esok lusa, hari yang ditunggu tiba. Tapi? Apa aku mencintainya? atau apa dia benar mencintaiku?
Aku sudah berusaha menghalau pikiran itu. Dia mengatakan kalimat itu, aku juga mengatakannya. Bukankah malah bagus? Bagaimana jika suatu hari nanti rasa itu hilang begitu saja? Bagaimana jika?
Ah. Sial. Lusa besok hari yang menyenangkan. Yakinilah itu.
Aku berusaha membujuk hati ini untuk tidak mengatakan omong kosong. Tapi
ARGH! Bisa mati aku kalau ragu seperti ini.
Apa ini cinta? tentu saja. Aku berdebar, rindu, khawatir. Apa lagi?
Baiklah. Biarkan aku tidur. Untuk apa aku mencemaskan omong kosong ini? Dan meragukan ini dan itu? Kuharap malam ini berlalu dengan cepat.
15 menit berlalu. Aku masih terjaga. Apa yang harus kulakukan? Ini sudah lewat tengah malam. Aku melirik hp yang tergeletak di meja. Mengambilnya. Menyetel musik.
Dan dengan mudahnya melupakan kecemasan dan keraguan itu.