"Secepatnya akan ku cari tahu siapa wanita itu dan akan segera aku lenyapkan." Lirihnya dengan tatapan mengunci pada wajah tampan. "Kau hanya di tarkdirkan untuk ku miliki maka, tidak akan pernah ku ijinkan siapa pun mendekatimu, Vin. Tidak akan. Tak akan ku biarkan milikku di dekati apalagi tersentuh oleh pelakor."
--
Namanya juga sudah benci jadi, sebaik apa pun dan seperhatian apa pun seorang Lenata tetap saja buruk di mata Calvino. Kebencian Calvino mengakar atas pengkhianatan wanita tersebut sehingga menjebaknya ke dalam lingkaran sulit.
Apakah Calvino tidak tersentuh dengan pengorbanan, Lenata? Sama sekali tidak! Baginya, wanita tersebut pantas menerimanya. Lalu, untuk apa dia masih berada di sisi wanita tersebut? Semua itu hanya berdasarkan pada rasa tanggung jawab.
Baginya, Lenata hanya sepenggal kepingan dari masa lalu. Wanita tersebut bagaikan barang berharga yang sudah usang, sudah tak lagi memiliki daya tarik.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!