Tangis Lenata pecah. Suara Isak tangis terdengar sangat memilukan. Selama ini Lenata menjalani hari-harinya dengan prinsip kuno. Namun, benteng yang dia bangun tinggi-tinggi pun hancur di hadapan Morgan Oxxon.
"Tidak ada gunanya menyesali yang sudah terjadi. Yang harus ku lakukan saat ini adalah menuntaskan balas dendamku atas rasa sakit hati yang telah kau lemparkan padaku, Vin."
--
Dada Lenata bergemuruh hebat mengingat hinaan dan juga rasa sakit hati yang telah Calvino lemparkan padanya. Bibir ranum terangkat ke atas. "Kesakitan yang ku rasakan ini akan segera kau rasakan, Calvino Luz Kafeel." Berpadukan dengan kedua tangan mengepal erat hingga buku-buku jari memutih.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!