"BERISIK!" Kali ini jambakan Porche sanggup merontokkan kancing-kancing baju Kinn. Dia mendesis marah seperti kucing, tetapi Kinn malah merasa itu erotis. "Kalau sentuh, sentuh saja, oke?! Aku tidak butuh komentarmu!"
"Ha ha ha ...." tawa Kinn tak tahan. Setelah menjilat bibir, lelaki itu pun menghirupi aroma Porche dari mulai ujung rambut hingga dadanya. Dia membuat Porche memaki karena proses perenggangan tiba-tiba, tetapi tak berhenti memanjakan liang rapatnya di bawah sana.
"Ughh ... fuck ... ahhhh ...." rintih Porche dengan leher yang mendongak. Dia memejamkan mata, mendesis, dan telapak tangannya jadi basah barang hanya dipakai pegangan. "Mnhh ... Kinn, jangan gigit! Badanku masih sakit semua--AKH!"
Semakin tinggi suara lelaki itu, Kinn pun makin bersemangat juga. Dia menguleni puting keras Porche dengan gigitan-gigitan gemas, tetapi tak melepaskannya begitu lama hingga Porche menjambaki Kinn tanda dia diserbu nikmat.