"KAU KAN YANG MENYEBABKAN INI SEMUA?! KAU!" bentak Apo. "SEHARUSNYA AKU SADAR KALAU JALANG ITU SURUHANMU!"
Mile pun mengusap pipinya. Lalu menatap sang istri lurus. "Kau yakin mau bicara di tempat ini?" tanyanya. "Jangan sampai beritanya semakin kemana-mana." Dia mengingatkan dengan nada rendah. Bahkan suaranya seperti gempa di bawah laut. Sangat terkendali. Sangat dingin. Hingga Apo pun mendengus kasar.
"Kalau begitu beritahu aku tempatnya," kata Apo. "Ke restoran, ke kafe? Kalau bisa dekat-dekat sini saja!"
"Rumah."
"Apa?"
"Rumah, Apo. Aku yakin kau mendengar dengan jelas."
Apo pun terdiam sejenak. Dia benar-benar kesulitan membaca Mile Phakphum. Isi kepalanya. Hatinya. Atau sebenarnya dia mau apa. Kenapa tadi malah memuji? Pikir Apo. Tidakkah Mile tahu ini bukan kalung darinya? Bandul yang terpasang bahkan tidak berwarna beryl!
"Tidakkah kau pernah berpikir pulang?" tanya Mile. "Aku belum pernah memasukkan orang luar ke dalamnya sejak kau pergi."
Hayo... siapa yang penasaran apa hubungannya gaun dengan Shiro ƪ(˘⌣˘)ʃ