"Paksaan mu itu tidak akan membuatku mempan, Eric. Jadi percuma saja kami memaksakan kehendak dengan cara apapun tetap saja aku tidak akan peduli," ucap Eliza sembari melangkah pergi menjauh dari Eric.
Namun, Eliza sempat berpikir aneh ketika melihat Eric yang hanya berdiam diri tanpa melangkah sedikitpun untuk mengejarnya padahal sedari tadi ia terus berusaha menahan langkahnya. Sampai tiba di pintu keluar apartemen ia ingin menarik gagang pintu agar dirinya bisa cepat-cepat pergi dari tempat yang tidak ia inginkan tersebut, tapi sialnya berkali-kali ia menarik gagang pintu tersebut sampai membuatnya kesal sendiri saat gagang pintu itu tidak dapat terbuka. Alhasil Eliza menoleh kebelakang menatap dengan tatapan tajam.
Melangkah kembali kearah Eric berdiri, hal itupun membuat Eric tersenyum tipis, tapi tiba-tiba plak! Sebuah tamparan keras dari balik tangan Eliza berhasil mendarat dengan begitu mulus sampai membuat bibir Eric terangkat sebelah akibat ia tersenyum.