Wijaya sangat menyesal atas perlakukannya kepada istrinya itu.
Dia menyesali atas pernikahannya, harusnya dia tidak mau di jodohkan oleh ayahnya, kalau pada akhirnya dia tahu tidak akan pernah bisa mencintainya istrinya dengan tulus. Dengan begitu dia bisa hidup melajang tanpa harus menyakiti orang. Karna dulu dia pikir dengan perjodohan itu dia bisa melupakan Larasati dan belajar mencintai wanita yang menjadi Istrinya. Tapi ternyata tidak.
"Aku telah membawa orang masuk kedalam penderitaanku." Kata Wijaya.
"Lalu apa yang Bapak, harapkan sekarang?" tanya Larisa.
"Aku hanya ingin bertemu dengan wanita yang pernah menjadi istriku itu dan aku ingin bertemu dengan putri kandangku, yang selama ini tidak pernah ku perhatikan dan ku urus. Sungguh aku ingin bertemu mereka aku ingin meminta maaf hik ...." Kata Winaya sambil menangis.
Larisa pun mengelus-elus pundak Wijaya,
"Sabar, Pak. Saya berjanji akan membantu Bapak untuk mencarikanya," ucap Larisa.