章 151: Mencari cincin (1)

"Bagaimana keadaan Neina?"

"Keadaan gadis itu kritis. Hanya keajaiban yang bisa menolongnya. Luka di kepalanya terlalu parah dan kami tidak bisa melakukan apa-apa."

Dokter itu pergi setelah menjawab pertanyaan Kevin. Pemuda itu terduduk lemas di koridor rumah sakit. Gadis itu berada di ambang kematian dan dokter sudah menyerah.

***

"Apa?!"

Prang! 

Ponsel di tangan Julia terjatuh dan hancur berantakan. Baru saja, pihak kepolisian satuan lalu lintas memberitahu kalau Aura mengalami kecelakaan bus dan dinyatakan meninggal. Wanita itu terlalu shock dan terkulai di lantai.

Bruk!

"Mama! Mama!" Stefanie dan Stefan memanggil ibu mereka.

Keributan yang dibuat kedua anak kembar itu membuat Imas segera berlari dari dapur.

"Ya ampun, Nyonya!" pekik Imas. Ia segera menghubungi Damian di kantor melalui pesawat telepon.