Keara yang tadinya sudah bersiap kembali dimarahi Michelle jadi menegakkan diri. Matanya melebar sempurna, dengan jantungnya yang berdetak dua kali jauh lebih cepat melihat nama kontak yang menelfonnya itu.
Tak jauh berbeda, reaksi Michelle sama persisi layaknya Keara. Mata Michelle melotot lebar. Tangannya membekap mulutnya sendiri.
"Eh angkat dulu keburu matiiii," kata Michelle jadi paling antusias.
Keara mengerjap baru tersadar, gadis itu segera meloncat dari tempat duduk lalu keluar kamar ingin menuju balkon.
Michelle yang melihat itu juga ikut beranjak. Ia awalnya ingin mengikuti Keara. Tapi langkahnya harus terhenti saat mendengar ponsel dari tasnya ikut berdering.
Vaden?
Untuk apa dia malam-malam begini?
Keara menarik nafasnya. Gadis itu kemudian menghembuskannya perlahan. Dering diponselnya belum berhenti. Keara tadi entah kekuatan darimana bisa langsung berlari secepat kilat menuju balkon apartemennya.