Beberapa hari sebelumnya...
Darren saat itu tengah menyibukkan dirinya dengan pekerjaan yang tak ada habisnya. Dia berada di depan laptopnya, mengerjakan segala macam pekerjaan yang menguras otak dan tenaganya.
Hingga tiba-tiba, suara ketukan dari arah pintu terdengar. Secara otomatis, Darren mengangkat kepalanya. Yang dia dapati adalah seorang perempuan berambut keriting yang saat ini tengah berdiri di ambang pintu. Terdiam dengan wajahnya yang ketakutan.
"Ada apa? Kau membutuhkan sesuatu lagi? Sudah kubilang kau boleh memerintah pelayan." Darren merasa jengah dengan Ashana.
Gadis polos satu ini terkadang tidak tahu cara menggunakan alat kamar mandi, menyalakan AC, televisi, dan barang-barang yang lainnya.
Keduanya saat ini tengah berada di Jerman. Mempersiapkan diri untuk acara pernikahan Tuan Zeas yang tentunya akan diadakan secara meriah. Niatnya. Siapa yang tahu ternyata pernikahan meriah itu membawa kehancuran bagi keluarga mereka?