"Kau pasti tau niatku mengajakmu bertemu." Baskoro membuka pembicaraan.
Dia dan Mussa saat ini berada di lapangan golf elit miliknya. Tidak sembarang orang yang bisa kemari bahkan di kalangan pejabat sekali pun.
"Tentu, kita sudah berteman hampir separuh usia kita, mustahil aku tidak mengenalmu dengan baik. Tapi itu sama sekali tidak mempengaruhiku jika keluargaku di usik."
Mussa dengan tenang membersihkan stick golfnya.
Baskoro mengangguk, "aku tau. Apa yang di lakukan putriku sungguh tidak bisa di toleransi, namun aku ingin minta maaf atas namanya."
"Bukan padaku harusnya maaf itu kau tujukan, tapi pada menantuku. Dia kesayangan ayahku, bagaimana bisa dia diam saja saat ada orang yang mengusiknya?" Yang di maksud Mussa adalah Anna dan Alya.
"Putriku tumbuh dengan cara yang salah, ayahku terlalu memanjakannya." Baskoro menyesal tidak tegas pada putrinya sedari anak itu masih mudah untuk di atur.
selamat membaca semuanya, jangan lupa tinggalkan komentarnya guys, biar aku semangat update.