Semua menahan tawa, beginilah resikonya kalau istri sedang hamil. Semua kesalahan ada pada suami.
"Annaya, sebelum ini tidak ada yang salah dengan wajahku. Sekarang kenapa kamu--"
"Sebelumnya tidak ada yang segenit dia. Berani menunjukan rasa sukanya padamu." Sela Anna dengan sedih.
"Maka itu biar aku ledakkan kepalanya." Anna menunduk, semua sudah tau pasti wanita itu menangis.
Jika sudah begini tidak ada yang berani buka suara. Ibu hamil yang satu ini sangat sensitif.
Tuan besar melirik Mussa, ayah mertua Anna. Biasanya anak perempuan itu nurut apa kata ayahnya.
"Putri papa yang cantik, jangan menangis untuk wanita jelek itu ya?"
"Dia cantik pa." Sahut Anna yang membuat Mussa seketika diam dan menggeleng lemah. Dia tidak punya bakat merayu seorang anak perempuan. Louisa tersenyum melihat wajah kikuk suaminya.
selamat membaca ya? jangan lupa tinggalkan jejak komentar biar makin semangat nulisnya