Tidak lama Harry ikut bergabung, setelah selesai memancing dia melanjutkan tidurnya, lalu setelah bangun dia melakukan panggilan video dengan rumah sakit yang ada di America, tempatnya bekerja.
"Kenalkan, dia Harry. Pamannya Brayn yang memimpin operasimu." Sheryl berdiri membungkuk sopan dan memperkenalkan diri.
"Terima kasih banyak tuan."
"Lupakan itu, lain kali jika ingin bunuh diri tancapkan pisau tepat di jantungmu, prosesnya akan lebih cepat dan tidak merepotkan." Sheryl tersenyum kecut namun ia tetap mengangguk.
Sebastian menatap tajam sepupunya, bukan karena wanita itu, melainkan karena Anna menjadi kesal karena ucapan pedas sepupunya ini.
"Aku hanya memberi solusi apa salahnya?" Tanya tanpa berdosa, dia duduk di sebelah Louisa, minta di buatkan makanan oleh bibinya itu.
selamat membaca ya, jangan lupa tinggalkan jejak cintanya, kami sayang kalian semua. semoga kita semua sehat dalam lindungan-Nya aamiin ^^
we love u guys and terima kasih banyak :)