アプリをダウンロード
30.18% Annaya & Takdirnya / Chapter 160: Kalau Kata Paman Smith, Uncle Itu Bucin

章 160: Kalau Kata Paman Smith, Uncle Itu Bucin

Anna dan Sebastian kembali saat jam menunjukkan pukul 11 malam, semua penghuni rumah sudah tertidur pulas, hanya tinggal bapak dan ibu saja.

Mungkin memang sengaja menunggu mereka.

"Anna mau liat Brayn dulu." Anna pamit pada kedua orangtuanya, hanya Sebastian yang menemani.

"Istirahatlah nak." Ucap Wijaya sambil berdiri, ia tau mantunya itu gelisah, meskipun sikap dan wajahnya setenang air.

Lusi ikut beranjak bersama suaminya, Sebastian langsung menuju kamar Anna, ia tidak bisa ikut melihat putranya, karena kamar si kembar terhubung langsung dengan kamar Ammar.

***

"Kamu mau pulang ya Brayn?" Zura sudah menangis begitu bangun tidur, dengan rambut acak-acakkannya.

"Iya, nanti kamu main kerumahku ya? Aku akan minta Papaku membawa kuda poni untukmu, aku janji."

"Papaku sibuk, mana mungkin bisa kesana." Tangis balita itu pecah, ia tidak mau mandi.

"Zura, bibi Alya juga pergi. Kenapa tidak menangisi bibi saja? Mungkin bibi akan tinggal untukmu sayang." Hibur Alya.


クリエイターの想い
Ardhaharyani_9027 Ardhaharyani_9027

selamat membaca ya? tinggalkan jejak cinta kalian sebagai penyemangat untuk kami, setiap komeny yang kalian berikan itu sangat berharga, terima kasih banyak sebelmnya.

we love you guys :)

Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C160
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン