Milly menahan sakit sambil menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya melalui mulut. Tak berapa lama kemudian, Liam, kliennya yang baik hati mau mengantarkannya ke rumah sakit, masuk ke dalam ruangan dan berbicara dengan sang suster.
"Permisi, Pak. Apa Bapak ini suaminya Ibu Millicent Jones?" tanya suster itu.
"Uhm, ada apa, Suster?"
"Pak, ini ada beberapa berkas-berkas yang harus diisi. Silakan Bapak mengurus administrasinya terlebih dahulu. Sementara itu, saya akan menelepon dokter untuk datang kemari."
"Oh. Ba-baik, Suster," ujar Liam gugup.
Milly ingin menyanggah suster itu, tapi terlambat. Rasa mules itu pun datang menyerang hingga ia tidak bisa berkata-kata.
Laura masuk ke dalam ruangan. "Mil, aku pinjem dulu KTP-nya ya."
Milly hanya bisa mengangguk sambil memejamkan matanya. Hidungnya terus menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya melalui mulut. Cairan hangat keluar sedikit-sedikit dari bawah tubuhnya.
Halo My Readers.
Setiap kali menamatkan buku, aku selalu aja berat hati.
Well, sekian buku Milly.
Buat kalian yang penasaran bagaimana kelanjutan kisahnya,
silakan baca: "The Look Of Love"
Di sana dikisahkan tentang anaknya Milly.
Semoga kalian terhibur.
Terima kasih bagi kalian yang sudah mengikuti kisahnya Milly dan Nicholas sampai akhir.
Love you so much.
Jangan lupa baca karyaku yang lain:
Farmakologi Cinta
Baron, The Greatest Animagus
Terima Aku Apa Adanya
Sekali lagi terima kasih. Gbu all.
— 終わり — レビューを書く