Malam itu, Martin menawarkan diri untuk mengantarnya pulang ke rumah. Milly menolaknya, tapi ibunya Martin malah menyuruh Martin untuk tetap mengantarkannya.
Sebenarnya Milly bisa pulang sendiri dengan taksi. Percuma saja berdebat dengan Martin. Yang ada ibunya Martin jadi sedih melihat Milly yang tampak seperti menolak kebaikan anaknya. Dengan terpaksa Milly menerima tawaran itu.
Rencananya setelah Martin mengantarkan Milly pulang ke rumah, ia akan kembali lagi ke rumah sakit. Mereka melaju ke rumah Milly dengan cepat. Jalanan cukup lengang karena sudah hampir larut malam.
Mereka tiba di rumah Milly pada pukul sebelas malam. Martin sudah mematikan mesin mobilnya. Mereka sama-sama masuk ke dalam rumah.
"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang," ucap Milly.
"Sama-sama. Aku juga berterima kasih karena kamu mau menemaniku ke rumah sakit. Kalau bukan karena bantuanmu, aku bingung harus bagaimana." Martin tersenyum tulus, meski masih ada garis-garis kesedihan di wajahnya.