"Bergegaslah, lakukan apa yang ingin kalian lakukan sebelum pasukan kegelapan menyerang kita," tegas Kirata.
Kami sedikit menyusuri pulau terpencil itu selama beberapa saat, mencari tempat yang sekiranya lapang dan datar untuk melakukan ritual. Sesekali kugenggam buntalan kain yang kini berada di dalam sebuah kantung yang kuikatkan di ikat pinggangku, memastikan bahwa batu magis itu tidak jatuh di tengah jalan. Kalau sampai batu ini jatuh ke tangan pasukan kegelapan, mereka akan memiliki salah satu senjata terkuat yang ada di alam semesta. Tidak ada yang bisa membuka gerbang Surga tanpa seizin Yang Terang sendiri, kecuali jika kau bisa menyalakan kekuatan magis dari patung suci.
"Aku mengenali suara itu di mana pun aku berada."