Terlalu muak dengan sikap Louis yang tetap saja tak mau beranjak dari sisi Rissa semakin menyeret Amira ke dalam luapan Amarah. Ingin rasanya menampar lelaki tersebut supaya sadar bahwa dia cemburu. Eits, cemburu ... siapa bilang aku cemburu? Aku tidak cemburu! Lagi pula apa yang harus aku cemburui dari laki -laki genit yang selalu saja tebar pesona seperti dia, hah? Bantah tegas Amira.
Pikiran mu bisa saja membantah tapi, hati mu dan sikap mu inilah jawaban sebenarnya bahwa kau cemburu, Nona Amira! Desak Dewi di dalam hatinya.
"Aku tidak cemburu!" Ucapnya tanpa sadar sambil menggebrakkan tangannya ke atas meja. Sontak saja baik Louis maupun Rissa langsung menolehkan wajahnya ke arah Amira secara bersamaan. "Apa kau mengatakan sesuatu, Mir?" Rissa bertanya dengan polosnya.
"Em, tidak. Memangnya apa yang kau dengar, hah?" Bersamaan dengan itu langsung beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?" Tanya Rissa.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar, karena itu sangat berarti buat kelanjutan dari cerita ini. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!