Mau seberapa pintar dan bertriliun pengalaman yamg seseoramg punya, tak semerta-merta jadi tolak ukur. Atau jadi hal maklum untuk seseorang tersebut.
Point pertama, apakah kau yakin lawan bicaramu bodoh?
Point kedua, apakah kau yakin pengetahuanmu selaras dengan waktu?
Point terakhir, adalah hal miris; mengapa sebegitu pandainya ia di masanya tak mendapat tata cara sebuah etika?
Orang tua tentu mengajarkan. Tapi sayang sekali, kau memenangkan kepandaian pengetahuanmu melawan etika yang kau buat dalam persepsimu sendri