章 24: Pemberitahuan Wawancara (2)
編集者: Wave Literature
Wali kelas rupanya juga memikirkan masalah ini.
"Ye Tianxin, kamu harus memikirkannya dengan baik. Apakah kamu yakin ingin pergi ke Imperial Capital Film Institute untuk wawancara? Jika kamu melewatkan waktu wawancara, perjalananmu akan sia-sia, bukan?"
"Aku yakin akan pergi!"
Ye Tianxin dengan cepat menghitung waktu di dalam hatinya. Meski dia akan sedikit terburu-buru, tapi seharusnya tidak ada masalah.
Bahkan jika tidak bisa ikut tes wawancara, itu masih tidak masalah.
Lagi pula, kali ini dia pergi ke Beijing adalah untuk memeriksakan tubuh neneknya, itulah yang paling penting.
"Kalau begitu, Guru, bolehkah aku mengambil cuti seminggu atau setengah bulan?"
Wali kelas mengerutkan alisnya, nilai Ye Tianxin akhir-akhir ini terus meningkat, jika dia mengambil cuti saat ini, akankah nilainya turun lagi?
"Guru, begini masalahnya, aku sudah memeriksanya di internet. Tes wawancara ada tes pertama, tes kedua, dan tes terakhir. Jika aku kembali, itu membuang-buang waktu dan tenaga. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mencoba. Selain itu nenekku sudah sangat tua, aku ingin membawa nenekku pergi untuk memeriksakan tubuhnya."
Ye Tianxin telah mengatakan ini, wali kelas pun tidak bisa berkata apa pun lagi.
"Baiklah, aku akan meminta Zhai Shanshi untuk memilah-milah semua catatan terbaru untukmu. Kamu mungkin harus sedikit bersusah payah untuk mengejar ketika kamu kembali nanti. Jika kamu meminta cuti setengah bulan, itu berarti sisa waktumu akan kurang dari setengah bulan sebelum kamu mengikuti ujian simulasi…"
"Aku mengerti, terima kasih, Guru. Kalau begitu aku akan kembali dulu."
Ye Tianxin kembali ke kelas dan mengambil tas sekolahnya dari Zhai Shanshi.
"Ye Tianxin, kelas akan dimulai, kamu mau pergi ke mana?"
"Aku mengambil cuti selama setengah bulan. Zhai Shanshi, jangan lupa tanyakan hal yang aku minta tolong padamu. Aku pergi dulu ya, tunggu kabar baik dariku."
Tak lama setelah Ye Tianxin pergi, wali kelas datang ke kelas dengan membawa rencana pembelajarannya.
Dia berdiri di podium dan berkata kepada semua murid di kelas, "Anak-anak, karena Ye Tianxin telah menerima pemberitahuan wawancara dari Imperial Capital Film Institute, dia perlu mengambil cuti setengah bulan. Aku harap kalian semua serius dan belajar dengan giat, apakah kalian tahu Imperial Capital Film Institute?"
Bagi murid kelas 3 SMA Jiameng, sekolah itu termasuk sekolah yang asing.
Sebagian besar murid tidak tahu bahwa ada perguruan tinggi seperti itu.
Ye Youran yang sedang memegang pensil mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah wali kelas, dia lalu bertanya dengan polos, "Guru, Imperial Capital Film Institute itu sekolah seperti apa?"
"Imperial Capital Film Institute adalah satu-satunya institusi profesional film dan terkenal di Tiongkok. Misalnya seperti pemain film bernama Chun Xue yang ada dalam serial "Happiness" yang kalian tonton beberapa waktu lalu, dia adalah murid yang lulus dari Film Institute…"
Ketika Li Xiaohui mendengar nama "Chun Xue", kedua matanya langsung berbinar.
"Happiness" adalah serial TV yang bercerita tentang seorang gadis pekerja bernama Chun Xue yang telah tumbuh dari jalur perakitan menjadi seorang pengusaha wanita.
Sebuah serial TV yang sangat inspiratif.
Saat ditayangkan, serialnya membuat banyak orang tertarik untuk menonton.
"Guru, apakah aku bisa mendaftar untuk ujian?" Li Xiaohui mengangkat tangannya.
Guru Wali kelas berkata, "Pendaftaran Imperial Capital Film Institute sudah berakhir. Namun jika kalian tertarik dengan aspek ini, kalian bisa menemuiku secara pribadi. Tampaknya pendaftaran Akademi Drama Huaguo belum berakhir. Baiklah, jika kalian masih memiliki pertanyaan, mari kita bicarakan nanti, sekarang kita akan memulai pelajaran."
Sambil memanggul tas sekolahnya, Ye Tianxin berlari dengan cepat di dalam kota kecilnya.
Hari ini ada sebuah festival pasar di Kota Jiameng. Ada banyak pejalan kaki di jalan, Ye Tianxin berlari ke stasiun kereta terlebih dahulu.
Stasiun kereta Kota Jiameng sangat kecil, dan kereta biasanya hanya berhenti di sini selama dua menit.
Jika dia sampai ketinggalan kereta ini, dia harus menunggu dua hari lagi untuk kereta berikutnya, yang berarti dia akan melewatkan waktu wawancara.
-- 贈り物
が届きました