Sandra menghela napasnya dengan kasar. Kini ia memandang pintu kayu dengan dua pria bertubuh kekar yang menghalangi jalan masuknya. Gadis itu mulai terengah-engah. Sesekali membungkukkan badannya dengan kedua tangan yang kuat memegangi kedua lututnya. Sejenak ia enggan menghiraukan pria muda yang masih setia berdiri di belakang tubuhnya.
"Kamu ... kamu tak lelah?" tanya Sandra kembali bangkit. Ia berdiri dengan tegap, tetapi masih belum bisa mengontrol semua kekalahan yang ada di dalam dirinya. Leo benar-benar sudah gila, bagaimana bisa ia menyuruh Sandra naik empat tangga sekaligus dalam satu waktu. Ia tak diperbolehkan naik lift dengan ancaman-ancaman kecil yang membuat Sandra mau tak mau harus menuruti itu.
"Masuklah, Nona. Mr. Leo sudah menunggumu."