"Jadi Anda memutuskan untuk berpisah pada akhirnya?" Kalimat itu memulai percakapan di antara keduanya. Kini, Bagas mengarahkan pandangan mata untuk wanita paruh baya di depannya itu. Sudah hal yang lazim, seseorang mendatangi pria tampan ini dengan duka dan luka yang ada di hatinya. Tak mungkin orang asing akan datang memberikan hadiah tanpa permasalahan yang dirundung olehnya sebelum itu. Bagas adalah biro paling tepat untuk mencari solusi yang paling adil. Ia adalah jembatan terbaik untuk mendapatkan keadilan dari Sang Kuasa. Bukan Tuhan, yang dimaksud adalah si hakim adil pemutus perkara.
Kasus ini kembali ia tangani, Bagas bertemu dengan seorang wanita yang terluka hatinya. Sisi wajahnya sedikit lebam, benda tumpul pasti sudah menghantam wajah cantik itu. Pelakunya?