"Boleh aku masuk ke dalam?" Seseorang menegurnya. Menarik perhatian Sandra yang awalnya fokus menatap kaca besar berbentuk persegi di depannya. Gadis itu menolehkan kepalanya. Ia mengangguk dengan ringan lalu berdeham. Pintu sengaja ia tak tutup dengan rapat, sebab dirinya tahu, Leo akan datang. Sesuai dengan janji yang mereka buat sebelum ini.
Derap langkahnya tegas membelah setiap petak ubin yang menjadi alas pijakannya. Ia berhenti tepat di sisi ranjang empuk milik Sandra lalu duduk di sana. Menghadap gadis yang masih mengeringkan rambut panjangnya itu. "Soal uang yang ada padaku, aku akan memasukkannya ke dalam rekening tabungan yang baru. Hanya kau dan aku yang tahu PINnya." Leo memulai. "Itu akan lebih aman ketimbang harus kau simpan di lain tempat setelah ayahmu memergokinya."
Mendengar kalimat itu, Sandra hanya diam. Ia tersenyum tipis lalu meletakkan perlahan-lahan pengering rambut di atas meja. Ia menarik sisir rambut dan mulai menyisir setiap helai rambut miliknya.