"Kalian yakin tidak ingin mampir ke suatu tempat dulu?" tanya Alif untuk yang kesekian kalinya. Ia melirik ke arah Leo yang berjalan tegas sembari memusatkan pandangan mata untuk menatap apapun yang ada di depannya saat ini, Leo sudah menjawabnya tadi. Ia tak ingin mampir ke manapun. Ada urusan di dalam bar yang harus ia selesaikan, seseorang datang dan melamar pekerjaan. Katanya, ia adalah orang baru yang merantau ke Jakarta. Sudah seperti sebuah tradisi lama, kalau ada yang datang melamar, maka ia harus menemui bosnya sendiri. Leo benar-benar menyeleksi dengan benar dan ketat, siapa-siapa sajakah dan orang seperti apa yang boleh masuk dan menetap juga singgah dalam waktu cukup lama di dalam barnya. Ia tak mau, penyusup datang lagi seperti kala itu. Tangannya sudah cukup kaku untuk melukai orang lain.
"Sandra, kamu tak mau beli apapun di sini? Ada banyak gaun yang cantik," ujar Alif kembali membuka suaranya. Kali ini ia menolehkan kepalanya untuk Sandra.