Ratusan anoa PJL berbaris rapi menghadang jalan AceVen dan AceSix. Barisan tersebut mengepung dari tiga arah, depan, samping kiri dan kanan. Di antara barisan-barisan tersebut terdapat orang-orang mengenakan jubah dengan bintang emas di pundaknya, mulai dari bintang satu, dua, tiga dan empat. Sementara itu Komandan Lufa–komandan tertinggi anoa berdiri di tengah barisan depan. Di sebelah kanannya berdiri Komandan Sisi.
"Ramai sekali," gumam AceVen melihat seluruh barisan.
Komandan Lufa maju dan berdiri lima langkah di depan pasukannya. "Kalian pengikut orang sesat, mau apa kemari?"
AceSix menatap keseluruhan sosok Komandan Lufa dari bawah sampai atas dan berekspresi agak aneh saat melihat rambut kribo pria itu. Di matanya itu terlihat seperti, seperti segerombolan cacing tanah yang menggeliat-geliat. Uh, rasanya ia mulai mual.
"Dia kambuh lagi," gumam AceVen, mengerti kebiasaan buruk rekannya tersebut. Dia maju dan berdiri di samping AceSix.
"Heee, kau mau ke mana?"