Tidak terasa waktu sangat cepat berlalu, siang sudah berganti malam. Di halanan depan markasnya, Garuda Merah tengah menyibukkan diri.
Jeki beserta gadis-gadis tampak sibuk memasak dengan bahan dan peralatan seadanya sementara Reen, Levi, Binggo dan Yyug nampak mengumpulkan dan menyusun kayu serta menggelar tikar di tengah halaman, sepertinya mereka akan piknik dadakan.
Ada banyak candaan yang membuat tawa mereka lepas, membuat keakraban semakin terasa.
Tidak terasa satu jam sudah berlalu, api unggun sudah menyala, mereka duduk mengitari api dengan sebuah mangkuk di depan masing-masing.
Nampak Niin yang sejak tadi ceria tiba-tiba terdiam, memandang lesu pada makanan di mangkuknya. Ia bahkan abai ketika yang lain masih bergurau.
Selang beberapa detik, Reen yang duduk di sampingnya ikut diam saat menyadari ekspresi murung gadis itu. "Niin!" panggilnya memegang pundak Niin.