"Apa kau paham kalau Daddy-mu kini terluka?" bisik Ace. Dia pun mengesuni wajah Kay, dan mengadu hidung mereka begitu lama. Ace tahu, Ameera kini memandangnya di ujung kursi. Tapi lelaki itu pura-pura tidak peduli. "Tidak kok, tidak. Dia pasti baik-baik saja."
Hanya Nee dan Miri yang bisa datang ke RS waktu itu. Songkit dan ayahnya tidak bisa karena ada urusan urgen, tapi mereka tahu hal ini perlu diajukan ke ranah hukum. Pertama pada kasus Chay, dan sekarang ditambah penyerangan yang bisa dilawan banding.
"Pengacaraku sudah memproses semuanya sejak dua hari lalu," kata Nee sembari mengambil Kay dari gendongan Ace. Lelaki itu kini diserahi Ed dan Er sekaligus, lalu mendekap keduanya pada dada hangatnya. "Dia sedang mengecek rekaman CCTV-nya sekarang."
"Pin kirim salam untukmu juga, Sayang," kata Miri. "Dia berharap kalian semua baik-baik saja, tapi tidak bisa ikutan datang."
Ace hanya diam mendengarkan sambil dirangkul sang ibu. "....."